Mengenal Tujuan, Fungsi, dan Jenis Audit
Kesalahan data dan informasi dapat menimbulkan masalah dalam suatu perusahaan. Jika kesalahan tersebut terus dibiarkan, itu dapat berakibat fatal terhadap bisnis yang sedang dijalankan terutama dalam proses pengambilan keputusan. Agar perusahaan dapat mengetahui apakah ada kesalahan data dan informasi dalam laporan yang dihasilkan, biasanya pihak perusahaan, khususnya bagian keuangan, akan melakukan audit.
Istilah audit berasal dari kata latin ‘audire’ yang berarti mendengar. Sementara itu dalam pengertian luas, audit adalah kegiatan evaluasi terhadap suatu organisasi, mulai dari sistem, proses, hingga produknya. Berikut ini pengertian audit menurut para ahli:
- The American Accounting Association’s Committeeon Basic Auditing Concepts (Auditing: Theory and Practice, edisi 9, 2001:1-2).
Audit adalah suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta menyampaikan hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
- William F. Meisser, Jr. (Auditing and Assurance Service, a Systematic Approach, 2003:8).
Audit adalah proses yang sistematis dengan tujuan mengevaluasi bukti mengenai tindakan dan kejadian ekonomi untuk memastikan tingkat kesesuaian antara penugasan dan kriteria yang telah ditetapkan, kemudian hasil dari penugasan tersebut dikomunikasikan kepada pihak pengguna yang berkepentingan.
- Sukrisno Agoes (Pemeriksaan Akuntan, 2004).
Audit merupakan pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak independen secara kritis dan sistematis terhadap laporan keuangan, catatan keuangan, serta bukti pendukungnya, yang disusun oleh anggota manajemen perusahaan dalam rangka memberikan pendapat atas kelayakan suatu laporan keuangan.
Audit dilakukan untuk memastikan validitas dan reliabilitas informasi, seperti pemeriksaan pembukuan, rekening atau suatu sistem dengan bukti, data dan dokumen pendukung lainnya, untuk mendeteksi apakah ada kesalahan yang terjadi. Fungsi lain dari audit di antaranya adalah:
- Mendeteksi penipuan dan/atau kecurangan.
Banyak perusahaan kehilangan uang jutaan setiap tahunnya karena tindakan fraud atau penipuan yang dilakukan oleh karyawannya sendiri, dari mulai skimming pembayaran dari customer, perusakan cek, pencurian uang tunai, penyalahgunaan kartu kredit perusahaan dan transaksi penggajian yang tidak benar.
- Memantau pengendalian internal.
Melakukan audit internal secara formal tidak hanya bertujuan untuk mendeteksi penipuan dalam manajemen perusahaan, tetapi juga mencakup tugas operasional perusahaan secara menyeluruh. Dengan memeriksa kebijakan dan prosedur perusahaan secara teratur, ini akan meminimalkan risiko penipuan dan kerugian lainnya dalam bisnis Anda. Selain itu, melakukan pemeriksaan jalur kredit yang diberikan kepada pelanggan adalah salah satu cara pencegahan kerugian perusahaan. Jika perusahaan telah merumuskan kebijakan mengenai pemberian kredit, maka divisi audit internal akan menguji kepatuhan terhadap kebijakan tersebut.
- Memeriksa operasional perusahaan.
Salah satu fungsi audit yang cukup penting adalah memeriksa operasional perusahaan. Melalui pemeriksaan, praktik operasional ini akan terlihat apakah bisnis Anda sudah beroperasi dengan efisien atau belum. Misalnya, terdapat operasional perusahaan yang tidak efektif dan hanya menambah biaya overhead saja tanpa meningkatkan keuntungan bagi perusahaan.
Berbagai fungsi tersebut membuat banyak perusahaan kini melakukan audit secara rutin. Jenis audit yang dilakukan pun tentunya disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Berikut ini adalah jenis-jenis audit yang pada umumnya ada dalam bisnis atau perusahaan:
- Audit internal.
Audit internal adalah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan oleh auditor internal untuk memeriksa dan mengevaluasi kegiatan organisasi atau perusahaan. Audit internal dapat membantu pencapaian tujuan perusahaan dengan memberikan penilaian yang tidak bias sehingga dapat menyampaikan rekomendasi yang memiliki nilai tambah bagi suatu perusahaan. Secara umum, audit internal dilakukan oleh unit yang ada di dalam perusahaan (auditor internal) yang memiliki tugas untuk melakukan audit terhadap perusahaan tersebut. Auditor internal wajib berlaku objektif dan independen saat menjalankan tugasnya.
- Audit eksternal.
Audit eksternal adalah audit yang dilakukan oleh auditor luar untuk melakukan verifikasi terhadap keakuratan laporan keuangan, dilakukan secara mendalam terhadap beberapa aspek pemeriksaan serta sesuai dengan standar pemeriksaan yang berlaku dengan hasil akhir berupa opini pemeriksa terhadap laporan keuangan. Audit eksternal dilakukan secara profesional, bersifat independen dan berdasarkan pada ketentuan umum tentang pelaporan keuangan suatu lembaga seperti pemerintah, badan hukum, organisasi, dan lain-lain. Tidak hanya perusahaan swasta, beberapa organisasi juga mempekerjakan auditor eksternal untuk memeriksa laporan keuangan secara lebih profesional.
- Audit keuangan.
Audit keuangan merupakan penilaian atau evaluasi atas suatu entitas (organisasi, perusahaan, atau lembaga) sehingga menghasilkan pendapat atau opini yang independen dari pihak ketiga mengenai laporan keuangan yang akurat, lengkap, relevan, wajar, dan sesuai dengan prinsip akuntansi serta aturan yang berlaku. Audit keuangan sangat penting dilakukan pada setiap perusahaan. Oleh sebab itu, laporan keuangan harus memiliki data yang valid dan reliabel karena akan dilaporkan kepada stakeholder, seperti pemerintah, kreditor, pemberi dana, serta karyawan.
- Audit operasional, strategis dan Teknologi Informasi (TI)
Audit operasional merupakan jenis audit yang peninjauannya berfokus pada proses, prosedur, sistem, serta kontrol internal jalannya perusahaan. Tujuan utama dari audit ini adalah untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, efektivitas, dan profitabilitas pada layanan profesional sebuah bisnis. Audit operasional biasanya dilakukan oleh staf audit internal yang khusus dipekerjakan secara tetap untuk jenis audit ini. Melalui audit operasional, strategis dan TI, perusahaan dapat menemukan jika ada celah pada proses berjalannya bisnis yang menyebabkan pemborosan sumber daya, bahkan juga krisis operasional. Oleh sebab itu, penting bagi sebuah perusahaan untuk melaksanakan audit operasional, strategis dan TI secara rutin. Apalagi dalam beberapa tahun terakhir pelanggaran sistem keamanan dan kompleksitas proses organisasi serta infrastruktur TI semakin meningkat.
Laporan keuangan perusahaan harus dibuat secara akurat dan jelas untuk mendapatkan hasil yang sempurna. Bagi Anda yang membutuhkan bantuan profesional dalam membuat laporan keuangan yang baik untuk perusahaan Anda, TRISTAN TAXPRO adalah jawabannya.
TRISTAN TAXPRO hadir untuk memberi solusi bagi para pelaku usaha dalam pembuatan dan pencatatan data transaksi keuangan untuk menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi di Indonesia, serta pemenuhan kewajiban perpajakan secara baik dan wajar sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku. Hubungi tim profesional kami untuk informasi lebih lanjut.
Leave a Reply