Pengertian Audit ; Tujuan, Jenis dan Fungsinya

pengertian audit

BiasBagi Anda yang berkecimpung dibidang keuangan tentu paham dengan istilah audit, yaitu bentuk akuntabilitas perusahaan terhadap para pemangku kepentingan. Untuk itu menurut para ahli dalam pengertian audit proses audit ini bisa dilakukan oleh akuntan publik sebagai pihak yang independent.

Namun untuk lebih jelasnya mari kita pelajari lebih lengkap apa itu audit, serta tujuan dan fungsinya bagi perusahaan.

Pengertian Audit Menurut Para Ahli

pengertian audit

Beberapa pengertian audit yang perlu Anda ketahui berdasarkan pendapat para ahli yaitu:

  1. Menurut The American Accounting Association’s Committee on Basic Auditing Concepts (Auditing: Theory And Practice, Edisi 9, 2001:1-2), pengertian audit adalah suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan serta menyampaikan hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
  2. Berdasarkan pendapat Arens (2003) audit adalah merupakan suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Secara singkat, audit merupakan perbandingan antara kondisi yang terjadi dengan kriteria yang sudah ditetapkan.
  3. Menurut William F. Meisser, Jr (Auditing and Assurance Service, A Systematic Approach, 2003:8), audit adalah proses yang sistematik dengan tujuan mengevaluasi bukti mengenai tindakan dan kejadian ekonomi untuk memastikan tingkat kesesuaian antara penugasan dan kriteria yang telah ditetapkan, hasil dari penugasan tersebut dikomunikasikan kepada pihak pengguna yang berkepentingan.

Tujuan Audit Laporan Keuangan

pengertian audit

Tujuan audit bagi laporan keuangan ini yaitu untuk mendapatkan nilai kewajaran atau kelayakan penyajian suatu laporan keuangan yang telah dibuat oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan audit ini memiliki 4 macam opini yang berbeda, antara lain:

  1. Wajar tanpa pengecualian; adalah merupakan laporan keuangan yang dibuat berdasarkan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia.
  2. Ada hal yang tidak wajar;  laporan keuangan yang dibuat tidak sesuai dengan standar akutansi pada umumnya.
  3. Wajar dengan pengecualian; yaitu laporan keuangan yang sudah bisa diterima namun masih harus ada realisasi, sehingga nantinya tidak menemukan kesalahan dalam pengambilan keputusan.
  4. Tidak memberikan informasi; dalam laporan keuangan yang dibuat memiliki sebuah kesalahan yang material dan ada pembatasan pemeriksaan sehingga auditor tidak dapat menemukan bukti yang cukup untuk mengetahaui sebuah dibagian mana kesalahan tersebut.

Tahapan Audit Laporan Keuangan

pengertian audit

Seperti yang dibahas diatas untuk melakukan proses audit bagi laporan keuangan, ada beberapa tahapan – tahapan yang harus Anda ketahui yaitu;

1. Penerimaan Kesepakatan Audit

Dalam pengertian audit tahap ini merupakan suatu kesepakatan antara dua belah pihak yaitu pihak auditor dan pihak perusahaan yang diwakilkan oleh manajemen.

Tahap pertama dalam mengaudit suatu laporan keuangan yaitu dengan mengambil keputusan antara ditolak atau diterima.

2. Perencanaan Audit

Biasanya pada tahap ini seorang auditor harus memahami terlebih dahulu bisnis dan industri yang dijalankan oleh para klien, kemudian auditor melakukan prosedur analitik, menentukan materialitas, menetapkan resiko audit dan resiko bawaan, memahami struktur pengendalian internal dan menetapkan resiko pengendalian, serta mengembangkan rencana audit dan program audit. Hal ini dilakukan agar pelaksanaan perencanaan audit untuk laporan keuangan dapat dibuat dengan benar dan tepat.

3. Pelaksanan Pengujian Audit

Setelah melakukan perancangan maka tahap selanjutnya adalah pelaksanaan pengujian audit. Pada tahap ini auditor akan melakuakan pengujian analitik ,pengujian pengendalian dan pengujian substantive. Pengujian ini dilakukan untuk mempelajari data – data klien yang akan dibandingkan dengan data dan informasi lain. Pengujian – pengujian ini sangat penting karena dalam pengujian ini menentukan apakah audit laporan keuangan ini layak atau tidak.

4. Laporan Hasil Audit

Tahapan terakhir yaitu hasil akhir dari pekerjaan audit yang telah dikerjakan, adapun bentuk laporan ini merupakan salah satu bentuk komunikasi dari auditor dengan pihak lainnya. Jadi laporan audit tidak boleh dibuat secara sembarangan karena ini menyangkut tentang keuangan yang ada dalam suatu bisnis atau perusahaan yang sedang Anda kembangkan.

Karena dalam laporan audit berisi tentang jenis atau jasa yang diberikan, objek yang diaudit, lingkup audit, tujuan audit, hasil audit dan rekomendasi yang diberikan jika ada kekurangan, dan informasi lainnya.

Terakhir laporan audit merupakan tanggung jawab auditor sepenuhnya sehingga untuk memutuskan dan membuat laporan ini harus hati-hati. Jika tidak maka nama kantor akuntan publik biasanya akan tercemar dan akan ada hukuman dari pihak berwajib.

Jenis-Jenis Audit

Berikut ini adalah jenis-jenis audit yang ada dalam bisnis atau perusahaan pada umumnya yaitu:

1. Audit internal

Biasanya untuk jenis audit internal berpatokan pada audit yang dilakukan oleh internal karyawan dan pemangku kepentingan didalam organisasi itu sendiri dengan tujuan untuk mengevaluasi dan menilai apakah organisasi berjalan sesuai dengan proses, norma, aturan, dan peraturan internal serta untuk mengetahui apakah mereka mematuhi norma peraturan perusahaan.

Namun terkadang audit internal hanya merupakan tahapan bagi organisasi untuk menentukan apakah pembukuan mereka, proses operasional, dan infrastruktur TI atau protokol keamanan sejalan dengan tujuan internal, keharusan strategis, dan persyaratan peraturan eksternal.

Selain itu yang perlu dicatat bahwa alasan mengapa audit internal tidak dianggap lebih penting daripada audit eksternal adalah karena audit internal dilakukan oleh karyawan dan individu dalam organisasi. Selain itu kurangnya objektivitas dan ketelitian yang jelas serta kecenderungan untuk “menutupi”, seringkali menimbulkan persepsi bahwa audit eksternal dianggap lebih dapat dipercaya.

2. Audit Eksternal

Disebut jenis audit eksternal karena proses audit dilakukan oleh lembaga dan perusahaan independen serta pihak ketiga yang secara khusus diminta oleh perusahaan yang bersangkutan untuk bertugas menilai dan mengevaluasi kepatuhan organisasi terhadap norma peraturan yang berlaku di perusahaan.

Tidak hanya perusahaan swasta, bahkan beberapa organisasi juga mempekerjakan auditor eksternal untuk mengelola laporan keuangan organisasi secara profesional.  Selain itu, audit eksternal juga wajib dilakukan untuk alasan regulasi dan kepatuhan dan karena persyaratan pemegang saham yang mengamanatkan bahwa audit eksternal perlu dilakukan setiap tahun, triwulanan, dan setengah tahunan untuk dipresentasikan pada Rapat Umum Tahunan dan rapat Direksi.

Audit eksternal mungkin juga diperlukan dalam kasus kontinjensi di mana regulator mencurigai bahwa “ada yang tidak beres” di perusahaan mungkin mengharuskan perusahaan untuk diaudit oleh auditor independen dan pihak ketiga untuk memastikan “gambaran yang benar” dari keuangan. dan rincian operasional perusahaan.

3. Audit Laporan Keuangan Perusahaan

Dalam audit keuangan salah satu sarana untuk memenuhi akuntabilitas suatu perusahaan adalah dibuatnya laporan keuangan. Dikarenakan pentingnya proses audit ini maka laporan keuangan harus memiliki data yang valid dan reliabel karena laporan keuangan akan dilaporkan kepada stakeholder, seperti pemerintah, kreditor, pemberi dana, serta karyawan.

Selain itu pemeriksaan menyeluruh terhadap laporan keuangan harus dilakukan agar penyajian laporan sesuai dengan prinsip akuntansi dan aturan yang berlaku di Indonesia.

Selain itu audit keuangan atau audit laporan keuangan merupakan penilaian atau evaluasi atas suatu entitas (organisasi, perusahaan, atau lembaga) sehingga menghasilkan pendapat atau opini yang independen dari pihak ketiga tentang laporan keuangan yang akurat, lengkap, relevan, wajar, dan pastinya sesuai dengan prinsip akuntansi dan aturan yang berlaku.

4. Audit Operasional, Strategis dan TI

Ada jenis audit lainnya yaitu audit operasional, strategis, dan TI yang menjadi populer dalam beberapa tahun terakhir ini, misalnya saja audit TI dilakukan untuk menilai dan mengevaluasi kesiapan infrastruktur dan sistem TI organisasi dan proses TI untuk memenuhi tujuan dan sasaran yang ditetapkan selain mampu menahan risiko TI dan pelanggaran keamanan.

Sehingga dengan meningkatnya sifat, jenis dan variasi risiko TI dan infrastruktur TI yang semakin kompleks, audit TI kini menjadi hal yang biasa seperti audit keuangan dan operasional karena berkaitan dengan pemangku kepentingan internal dan eksternal yang perlu mengetahui apakah infrastruktur TI  sesuai dengan standar dan apakah mampu memenuhi persyaratan perusahaan.

Fungsi Audit  

1. Mendeteksi Penipuan 

Banyak bisnis kehilangan jutaan setiap tahun karena penipuan yang dilakukan oleh karyawan diantaranya adalah:

  1. Skimming pembayaran dari pelanggan
  2. Merusak cek
  3. Pencurian uang tunai
  4. Penyalahgunaan kartu kredit perusahaan
  5. Transaksi dan pembagian penggajian yang tidak benar

2. Memantau Pengendalian Internal

Melakukan audit internal formal tidak hanya untuk mendeteksi penipuan dalam manajemen perusahaan, namun mencakup tugas operasional perusahaan secara menyeluruh. Memeriksa kebijakan dan prosedur secara teratur memastikan bisnis Anda meminimalkan risiko penipuan dan kerugian lainnya.

Selain itu memeriksa jalur kredit yang diberikan kepada pelanggan adalah salah satu area pencegahan kerugian perusahaan. Jika Anda telah merumuskan kebijakan tentang pemberian kredit, audit internal menguji kepatuhan terhadap kebijakan tersebut. Merancang kebijakan kredit dengan tujuan mengurangi kredit macet tidak ada gunanya jika tidak diikuti.

3. Memeriksa Operasional Perusahaan

Satu lagi yang tidak kalah pentingnya adalah audit operasional perusahaan yaitu lebih kepada memeriksa operasional perusahaan, bukan keuangannya. Misalnya saja adanya operasional perusahaan yang tidak efektif dan hanya menambah overhead tanpa meningkatkan keuntungan bagi perusahaan.

Tristan Solusi Laporan Keuangan dan Pajak Perusahaan Anda

Tristan Taxpro adalah perusahaan jasa keuangan dan perpajakan yang sangat profesional karena didukung oleh tenga-tenaga yang berpengalaman di bidang perpajakan dan akuntansi.

Untuk itu Tristan Taxpro hadir memberi solusi bagi para pelaku usaha dalam pembuatan dan pencatatan data transaksi keuangan untuk  menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi di Indonesia, serta pemenuhan kewajiban perpajakan secara baik dan benar sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku.

Segera hubungi Jasa Konsultan Keuangan dan Perpajakan Tristan, atau kunjungi website kami Tristan Taxpro Tim Perpajakan dan Akuntan profesional dari kami siap membantu Anda membuat Laporan Keuangan yang terperinci, detail dan tentunya sesuai dengan bisnis Anda.